PR Wanita Salehah Kekinian
FOTO-Putri Eka NS (dok.pribadi) |
usmanroin.com-Wanita tercipta sebagai makhluk sosial yang memiliki fitrah mulia, penuh kasih sayang, serta menjadi manusia yang berakhlaqul karimah dan taat beragama.
Selaras dengan perintah agama Islam, hablumminallah dan hablumminannas keduanya harus balance. Yang mana, menjaga fitrahnya agar tidak gila dengan zamannya serta menjadi insan kamil, itu lebih dari cukup.
Insan kamil sendiri mengajarkan wanita harus sempurna dalam hal keimanan dan sikap yang baik kepada sesama.
Karenanya, pendidikan utamanya agama Islam untuk wanita itu sangat penting dipahami dan diberikan, karena ia menyandang gelar sebagai madrasatul ula bagi anak.
Jadi, wanita perlu pengetahuan yang mendalam untuk membimbing generasi penerus yang berbudi luhur.
Namun sayangnya, seringkali wanita dibatasi dengan stereotipe masyarakat bahwa kodratnya di dapur. Masih dibumbui dengan bahasa yang mandarah daging "biar jadi wanita salehan dan taat kepada suami kelak".
Salehan, tidak terbatas sekadar menutup diri dan menolak kemajuan teknologi pada zamannya.
Tetapi bagaimana ia mengolah teknologi secara bijaksana dengan menggunakan -memilah dan memilih keperuntukannya- untuk hal-hal yang positif agar bisa menjadi ladang amal jariyah.
Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi wanita Indonesia, melontarkan pemikirannya tentang wanita bahwa "gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, kemudian pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya".
Artinya, wanita mempunyai kesempatan memperoleh pengetahuan yang luas.
Terlebih dalam pendidikan agama Islam yang kemudian ikut berkontribusi sebagai agen perubahan untuk peradaban mendatang yang lebih baik.
Salehah Kini
Menjadi salehan di era modern atau kini, tentu impian banyak wanita. Kunci realisasinya, wanita belajar dan bisa membuat manajerial waktu dalam urusan duniawi dan ukhrawi.
Terkait urusan duniawi, wanita salehah kudu belajar profesional dalam menjalani kesehariannya sebagai makhluk sosial.
Apalagi, menjadi wanita karier dan harus menyelesaikan pekerjaan dengan tepat serta tetap berinteraksi kepada sesama dengan sopan, santun, dan beradab.
Kemudian dalam urusan ukhrawi, wanita salehan harus menanamkan pada kalbu nya, menjadi pribadi yang beriman. Dalam artian, menjalankan segala perintah Allah Swt dan menjauhi larangannya dalam praktik amaliah keseharian.
Akhirnya, guna menyatukan nilai-nilai ajaran agama Islam dengan kehidupan modern, wanita salehan kudu belajar untuk bisa menjadi teladan baik bagi banyak orang tentang.
Utamanya, tentang bagaimana mempertahankan integritas moral dan spiritualitas era modern ini.
Dengan begitu, wanita salehah kekinian (era modern) akan bisa dicapai dengan menyelaraskan antar dua hal.
Yakni, meningkatkan dan memperbaiki hubungan dengan Allah serta hubungan kepada sesama, serta tetap adaptif dengan perubahan teknologi sebagai sarana akselerasi kepada kebaikan.
* Putri Eka NS, penulis adalah Mahasiswi Prodi PAI dan Pengurus UKMPGC Unugiri.
Posting Komentar untuk "PR Wanita Salehah Kekinian"