Manfaat Website Sekolah yang Perlu Anda Ketahui

PHOTO-Jhon Schnobrich Unsplash.

usmanroin.com-Telah lama, penulis mengampanyekan keberadaan website sekolah (bagi yang belum memiliki) dan intensif untuk mengisinya (bagi yang telah memiliki).

Kampanye perihal urgensi website sekolah sendiri telah lama penulis mulai kala masih bolang di Semarang.

Cerita singkat di Semarang, dulu penulis pernah secara khusus diberi tugas untuk mengelola website yang telah dimiliki sekolah untuk mempublis apapun jenis kegiatan yang diadakan.

Buah dari intensitas tersebut, bagi lembaga dalam waktu singkat bisa setara dengan sekolah Islam favorit di Semarang. 

Yang penulis tangkap kenapa sampai bisa "cepat" setara, adalah kemudahan mencari informasi perihal sekolah tersebut.

Hasil telaah yang penulis peroleh dari teman sejawat yang menangani Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), "calon" orang tua mudah melihat profile sekolah tanpa perlu hadir terlebih dahulu ke lokasi. 

Sehingga, animo pendaftar tahu rekam jejal sekolah dari hasil browsing-browsing di internet.

Pengalaman lainnya, sekolah di Semarang yang kebetulan penulis pernah di sana, banyak mendapatkan kunjungan (studi banding). 

Setelah ditelusuri, itu hasil informasi website sekolah yang rutin mempublis prestasi (baik guru-peserta didik), hingga penghargaan yang diterima. Baik dari dinas, anugerah dari media dan banyak lainnya.

Dua pengalaman penulis kala ngopeni website sekolah di Semarang, sehingga bisa membantu mempercepat proses keterkenalan sekolah, kemudian penulis coba yakinkan kepada lembaga pendidikan di Bojonegoro.

Hal itu, karena penulis telah pindah homebase ke tanah kelahiran, karena telah menjadi Dosen di Universitas Nahdltul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI).

Kampanye itu sebagaimana penulis lakukan di SMA Islam Temayang. Adapun yang terbaru, juga masih penulis kampanyekan di MIS Matholiul Falah Desa Payaman, Kecamatan Ngraho.

Sebagaimana saat penulis memberi pelatihan menulis konten website madrasah kemarin di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, penulis yakinkan kepada guru-guru bila website harus digunakan untuk membranding keberadaan madrasah.

Itu karena:

Pertama, branding sekolah/madrasah melalui website murah. Sudah bisa ditebak, mengenalkan keberadaan sekolah kepada publik sangat ringan biayanya bila melalui website. 

Apalagi konten-kontennya, bisa disiapkan di mana saja, kapan saja, dan saat apa saja. 

Sebagai contoh. Penulis kala ingin menginformasikan kegiatan mengisi pelatihan di Desa Payaman, sudah mulai nyicil mengetik proses kegiatan mulai dari awal hingga akhir melalui gadged. 

Nulis dan upload berita, tidak harus selalu menggunakan laptop. Penulis cukup ketik dari note gadget secukupnya informasi yang dibutuhkan, kemudian bila selesai, penulis bisa posting ke website yang dimiliki.

Begitu juga dengan menginformasikan kegiatan di sekolah/madrasah, sangat mudah bila dibuat secara bergantian dan berkelompok oleh dewan guru.

Alasan berkelompok bagi penulis, sebab "berita" kegiatan (yang dalam sebulan terdapat tiga hingga lebih) bisa dilakukan peliputan dengan bergantian antara kelompok satu, dua, tiga dan seterusnya dari guru. 

Sehingga semua guru yang ada, bisa belajar membingkai kegiatan yang berlangsung di sekolah/madrasah tanpa rasa berat.

Selain itu, guru-guru juga bisa belajar menulis. Dimulai dari berita, artikel, puisi, cerpen, yang genre kepenulisan tersebut perlu dipelajari setahap demi setahap.

Kedua, unlimited. Artinya, berapapun berita yang mau diposting melalui website sekolah/madrasah jumlahnya tidak terbatas. 

Beda bila kemudian posting berita lewat banner atau mmt. Tentu selain boros juga akan terpakai sekali saja. 

Melalui website kolom banner, berita, bisa diisi berulang-ulang dan tidak akan hilang selama tidak dihapus.

Ketiga, meningkatkan skill menulis. Berlatih menulis mulai dari berita yang kemudian dilanjut artikel, puisi, cerpen dan jenis kepenulisan lainnya akan membuat skill guru meningkat.

Alhasil, peserta didik bila ingin mencari contoh terdekat guru yang demen menulis ada di sekolah/madrasahnya. 

Jika tidak ada, tentu kemampuan menulis yang dimiliki peserta didik akan musnah. Oleh karena, tidak ada yang membimbing.

Pada sisi yang lain, iklim literasi (khususnya menulis) di sekolah/madrasah tidak akan pernah tercipta sampai kapanpun. 

Penyebabnya, karena tidak ada yang mau belajar. Yang nyata, kegiatan sebesar apapun akan menguap begitu saja hilang tanpa jejak. 

Kalaupun diingat "pernah melakukan" tetapi bukti empiriknya sulit untuk ditunjukkan secara nyata.

Oleh karenanya, penulis selalu meyakinkan kepada guru bila jenis kegiatan di madrasah itu penting. Sekali lagi penting untuk diportofoliokan. 

Entah mau dibingkat melalui teks dan foto, foto saja di media sosial, hingga bentuk visual yang bisa ditonton tidak hanya sekali. Bahkan berkali-kali sebagai bukti otentik kegiatan yang dilakukan sekolah.

Konten kegiatan sebagaimana yang penukis maksud, belum termasuk Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) maupun Nasional yang hadir setiap tahunnya. 

Belum lagi prestasi guru-siswa, sarana prasarana, serta kegiatan pelatihan yang ditujukan kepada guru-siswa di madrasah. Semua itu bisa menjadi bahan konten website.

Jika demikian, website sekolah/madrasah memiliki segudang manfaat. Mulai dari promosi profile sekolah yang murah, hingga bisa meningkatkan skill menulis guru-guru melalui konten yang disediakan. 

Yuk..! Manfaatkan website sekolah/madrasah yang telah dimiliki untuk menginformasikan bila sekolah panjenengan itu keratif, aktif melakukan kegiatan. 

Dari mana itu diketahui, dari berita-berita yang panjenengan publis di website sekolah/madrasah. (*)

* Usman Roin, Penulis adalah Dosen Prodi PAI UNUGIRI dan Pengelola usmanroin.com.

** Tulisan ini telah tayang di Jurnaba.co dengan judul: Website Sekolah, Ulasan Manfaat Bagi Guru dan Lembaga Pendidikan.