Mengapa Ramadan Istimewa?
FOTO-Siti Sofiyatun. (dok.pribadi) |
usmanroin.com, RAMADAN-merupakan urutan bulan ke sembilan dari dua belas bulan Hijriah. Ramadan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam sedunia, karena ia merupakan bulan yang istimewa dan berkah.
Rasulullah Saw bersabda dalam hadisnya: Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku.
Berdasarkan sabda di atas, Ramadan menjadi bulan yang dinanti-nati. Selain itu, Allah juga memberikan pahala kepada mereka yang berbahagia menyambut kedatangan Ramadan, sebagaimana hadis Rasulullah Saw sebagaima termaktub dalam kitab Durratun Nashihin yang ditulis oleh Syekh Utsman bin Hasan menyebut, Man fariha bi dukhuli ramadana harumahullahu jasadahu alan niiron.
Yang artinya, “Barang siapa yang berbahagia menyambut datangnya bulan suci Ramadan maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”.
Begitu istimewanya Ramadan, sehingga Allah memberi jaminan haram masuk neraka bagi siapa saja yang berbahagia menyambut kedatangannya.
Ramadan adalah bulan berpuasa, yang mana merupakan salah satu pondasi dari kelima pondasi Islam. Bagi umat Islam yang menjalankan puasa, Allah Swt memberikan penghapusan dosa kepadanya seperti yang di dawuhkan Rasulullah Saw dalam hadis Sahih riwayat al-Bukhari: 37, dan Muslim: 1266, yang artinya sebagai berikut:
“Barang siapa yang berpuasa dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah Swt, maka Allah Swt akan mengampuni dosanya yang telah lalu”.
Dosa yang dimaksud adalah dosa kecil. Bukan dosa besar. Karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan bertaubat nasuha. Selain dihapus dosanya, Allah Swt juga memberikan jaminan surga rayyan, yang artinya surge lezat atau segar.
Syekh Abdullah bin Husain dalam kitab Risalah fi Al Shiyam menyebutkan, di surga terdapat sebuah pintu yang bernama pintu rayyan. Pintu tersebut, hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Ketika orang yang berpuasa sudah masuk semuanya, maka Allah Swt akan menutup pintu tersebut dan tidak akan ada yang diberi akses untuk masuk selain orang yang berpuasa.
Tidak hanya itu, dalam hadis Qudsi yang artinya: “Seluruh amal hambaku akan kembali kepada hambaku semuanya, kecuali puasa, karena puasa itu hanya ditunnjukkan kepadaku dan yang membalas Aku sendiri”.
Maksud dari hadis Qudsi di atas adalah, bahwa semua amal umat Islam seperti shalat, zakat, haji dan lain-lain, semuanya kembali kepada umat sendiri. Tetapi untuk puasa, Allah Swt sendiri yang membalas, memberi ganjaran, tanpa perantara malaikat.
Mengapa demikian? Karena selain puasa merupakan ibadah yang tidak tampak seperti shalat, haji, sedekah, dan lain sebagainya; puasa juga merupakan ibadah yang hanya diketahui oleh orang yang berpuasa sendiri dan Allah Swt.
Sungguh begitu mulianya Ramadan. Marilah kita gunakan untuk meningkatkan ibadah, agar ketakwaan kita jangan sampai mengotori segores pun bulan suci yang mulia dan penuh pahala ini.
* Siti Sofiyatun, Penulis adalah Mahasiswi Prodi PAI Unugiri.
** Disari dari Imam Izzuddin bin Abdissalam, Maqashid al Shaum, Al Misbah; dan Syekh Abdullah bin Husain, Risalah fi Al Shiyam, Maktabah Al Misbah.
Posting Komentar untuk "Mengapa Ramadan Istimewa?"