Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selain Cakap Teknologi, Milenial Harus Beriman

MASJID-Al Ikhsan (dok/us)
BERUNTUNGLAH-anda yang tidak tidur kala khotbah. Sebagaimana niat penulis ingin me-review materi khatib yang kebetulan hari ini penulis salat Jumat di Masjid Al Ikhsan. Tepatnya, berlokasi di Jalan Panda Tengah, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Perangkat untuk menulis dan mengambil gambarpun penulis bawa. Handphone untuk mengambil gambar suasana view masjid, bolpoin hitam oleh-oleh dari mas Hermawan H yang merupakan Fotografer Koran Tribun Jateng, dan kertas sebagai media menulis beralaskan belakang handphone pun penulis bawa.

Kenapa penulis di awal kata menyebut “Keberuntungan bagi yang tidak tidur kala khotbah”? Sebab, penulis menemukan kesamaan tema isi khotbah yang telah lebih dahulu penulis dengar berjudul: Kuasai Imtak dan Iptek. Jika kemudian penulis tertidur, isi khotbah yang disampaikan khatib kali ini, tidak akan bisa penulis deteksi bila materinya sudah pernah disampaikan atau belum.

Hal ini bukanlah salah khatib. Kebetulan saja, penulis lebih dahulu mendengar materi itu disampaikan oleh khatib lain dan di masjid yang lain pula. Temuan kecil penulis ini, adalah hal sederhana bahwa ilmu pengetahuan itu masih luas. Perlu di dalami sedalam-dalamnya. 

Jika kesadaran mencari ilmu, melalui belajar mandiri, update dengan teknologi, hingga sebagai generasi muslim selain beriman juga mumpuni dengan teknologi, tidak mungkin Islam terbelakang. Dan tidak mungkin gemah ripah loh jinawi Indonesia ini diambil orang lain. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh khatib.

Dalam catatan penulis, orang berilmu itu akan memiliki segudang skill yang bisa digunakan untuk membangun keterampilan diri. Sehingga ketika kita terampil, dunia kerja akan mudah didapat. Syaratnya menurut khatib, selain beriman, berwawasan teknologi harus dikuasasi dengan baik oleh kita sebagai orang Islam. 

Kejanggalan

Perihal kejanggalan penulis terkait isi khotbah, penulis pikir di sinilah kita sebagai muslim, yang ingin menjadi khatib, harus selalu membuat materi khotbah yang terbaru. Yang tidak tahu, apalagi tidur saat khotbah, isi materi yang disampaikan khatib saja tidak akan dimengerti. Apalagi, sampai mengidentifikasi ada kesamaan atau tidak, isi materi antara satu khatib dengan khatib lainnya kala Jumatan di tempat lain.

Temuan dari penulis ini sekaligus menegaskan, generasi zaman now memiliki tanggung jawab, bila ingin menjadi khatib, kreativitas untuk membuat materi tersendiri itu diutamakan. Kalau copy paste, seakan-akan dari sisi isi saja ada yang tidak cocok, kurang bisa dipahami akan terjadi, hingga terkadang belepotan dalam membaca arabnya. 

Penyebabnya, karena materi khotbahnya tidak bikinan sendiri. Melainkan membaca hasil karya orang lain yang kadang perlu disesuaikan pula dengan durasi waktu penyampaian materi khotbah Jumat. 

Jika terlalu lama, hampir dipastikan ngantuk hingga tidur berjamaah akan terjadi. Yang baik adalah ideal, padat, ringkas, dan hasil karya cipta sendiri.

Pesan Khatib; di Masjid Al-Al Ikhsan, Jalan Panda Tengah, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang.

Penulis : Usman Roin
: UR
: UR dosen bloger

Posting Komentar untuk "Selain Cakap Teknologi, Milenial Harus Beriman"