Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nabung Bonus Snack

ULTAH-BRIsyariah KCP Majapahit (dok/us)
MENABUNG-bonus snack, itulah hal tak terduga yang penulis dapatkan hari ini (17/11). Padahal, niat keluar sebentar dari kantor adalah untuk menabung sebagian dari rizki yang penulis dapat. Walau penulis bilang hanya kecil nominalnya, tetapi kebiasaan menabung itu adalah perilaku berat bila tidak dibiasakan sejak dini.

Menabung, bila menengok KBBI online bermakna menyimpan uang (di celengan, pos, bank, dan sebagainya). Menabung meminjam bahasa Muhammad Syamsudin di portal nu.or.id bermakna pengamanan yang dalam Bahasa Inggris disebut saving

Yang diamankan adalah harta kita, daripada disimpan sendiri lantas bisa hilang dicuri orang, atau menjadikan pola tabiat hemat kita menjadi hilang bila disimpan secara chas di laci almari. Agar rasa hemat itu bisa kembali muncul, perlu pemicu dengan jalan menitipkan harta kita pada perbankan. Yang dalam istilah perbankan syariah, menitipkan dikenal dengan istilah akad wadi’ah.

Penulis sebagai nasabah di BRIsyariah sudah lama. Bahkan sejak awal mula pembukaan kantor cabang pembantu (KCP) di  Majapahit, selalu wira-wiri sering menabung walau kecil nominalnya. Rasa penasaran kenapa di hari ini mendapat snack, penulis coba cek. Apakah ulang tahun berdirnya KCP BRIsyariah, atau BRIsyariah secara umum?

Penulis pun kemudian coba melihat di website milik BRIsyariah bernama www.brisyariah.co.id. Setelah penulis baca, hari ini 17 November adalah ultahnya. Di mana BRIsyariah resmi beroperasi pada 17 November 2008 dengan nama PT Bank BRIsyariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah Islam.

Rasa penasaran penulis akhirnya terjawab. Karena ultah, saat menabung dapat bonus snack. Bagi penulis, menabung juga adalah sikap untuk tidak berboros ria karena uang chas di dompet selalu tersedia. Menabung secara lahiriah memang membuat kantong tipis, padahal secara hakikat ada kekayaan yang tidak terlihat dan tidak untuk dipamerkan.

Begitulah perilaku siapa saja yang menabung, untuk menginginkan sesuatu, menabung adalah pilihan yang baik secara karakter. Ia bersabar untuk memiliki apa yang diinginkan dengan terlebih dahulu menabung. Baru setelah secara nominal mencukupi, hasil tabungan bisa digunakan untuk memiliki sesuatu yang diinginkan. 

Menabung mendidik kita untuk tidak serakah mempergunakan uang yang kita miliki, apalagi menghambur-hamburkan untuk kepentingan negatif. Mencukupi “keinginan” saja sebisa mungkin dipending dengan lebih mengutamakan “kebutuhan” kata para pemikir bijak ahli keuangan. 

Menabung juga menjadikan kepercayaan diri bertambah. Bahwa secara meteri masa depan ingin disiapkan dengan baik dari sisi ekonomi. Melalui usaha, selembar demi lembar uang yang ditabungkan di bank, menyajikan kisah perjuangan, bahwa nilai uang itu digunakan untuk keperluan yang dibutuhkan. 

Cara seperti inilah yang kemudian kata para pemikir pendidikan disebut dengan cerdas literasi keuangan. Jadi, kita tidak hanya tahu bagaimana mencari uang yang halal dan baik, melainkan juga tahu bagaimana menyimpan dan menggunakan untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan bukan keinginan. Selamat ultah panulis usapkan.

Penulis:
Usman Roin adalah mantan Ketua Umum Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (Risma JT) dan penulis buku 50 Status Inspiratif (Semarang: YAPAPB Semarang, 2020), Menjadi Guru: Sehimpun Catatan Guru Menulis (Kendal: Pelataran Sastra Kaliwungu, 2019), Langkah Itu Kehidupan (Yogyakarta: Semesta Hikmah, 2013).

 

: UR
: UR Pria desa yang coba senang membaca, menulis, dan blogging sebagai kontemplasi diri.

Posting Komentar untuk "Nabung Bonus Snack"