Tolong Menolong di Keluarga
SALING-bantu membantu itu diperlukan. Bahkan di bagian akhir surah Al-Maidah: 2, Allah Swt secara gamblang memerintahkan untuk tolong menolong melalui redaksi "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya".
Tentang wujud tolong menolong, tentunya tidak terbatas. Kepada yang terdekat "keluarga" bahkan istri dalam hal remeh pun perlu diwujudkan. Sebagai misal, membantu mencuci pakaian, piring, hingga memasak untuk menyiapkan menu buka puasa. Hadirnya bantuan tersebut di samping meringankan beban istri, juga dalam rangka mempercepat selesainya pekerjaan.
Bisa dibayangkan bila dalam keluarga yang sibuk hanya istri kala di dapur, dan tidak dibantu untuk mempercepat pekerjaannya. Tentu usai memasak, peralatan yang selesai digunakan akibat kotor hanya akan menumpuk. Hal itu tidak akan terjadi, manakala sang suami ikut membantu mencucikan peralatan yang digunakan memasak. Jadi kala memasak selesai, urusan mencuci peralatan juga selesai. Jika demikian, itulah hakikat implementasi menanamkan kebersihan dari tempat terdekat berupa dapur keluarga.
Selain hal di atas, membantu juga bisa dilakukan pada hal lainnya. Mulai dari merapikan tempat tidur selesai bangun, menyapu dan mengepel lantai kamar, ruang tamu, serta ruang-ruang lain agar konsep hidup bersih itu tampak, nyata, dan bukan sekadar slogan saja.
Tentu, saat pandemi Covid-19 ini adalah waktu yang tepat untuk membagi kerja kepada anggota keluarga agar bisa berpartisipasi dalam hal pendidikan tolong menolong kepada sesama, sekaligus sebagai upaya menanamkan karakter sejak dini dan terdekat kepada keluarga kita.
Sebagai penutup, upaya menanamkan karakter baik adalah ikhtiar kita untuk membangun karakter para anggota di tingkat keluarga.
Catatan: Usman Roin
Semarang, 26 Ramadan 1441 H
Tentang wujud tolong menolong, tentunya tidak terbatas. Kepada yang terdekat "keluarga" bahkan istri dalam hal remeh pun perlu diwujudkan. Sebagai misal, membantu mencuci pakaian, piring, hingga memasak untuk menyiapkan menu buka puasa. Hadirnya bantuan tersebut di samping meringankan beban istri, juga dalam rangka mempercepat selesainya pekerjaan.
Bisa dibayangkan bila dalam keluarga yang sibuk hanya istri kala di dapur, dan tidak dibantu untuk mempercepat pekerjaannya. Tentu usai memasak, peralatan yang selesai digunakan akibat kotor hanya akan menumpuk. Hal itu tidak akan terjadi, manakala sang suami ikut membantu mencucikan peralatan yang digunakan memasak. Jadi kala memasak selesai, urusan mencuci peralatan juga selesai. Jika demikian, itulah hakikat implementasi menanamkan kebersihan dari tempat terdekat berupa dapur keluarga.
Selain hal di atas, membantu juga bisa dilakukan pada hal lainnya. Mulai dari merapikan tempat tidur selesai bangun, menyapu dan mengepel lantai kamar, ruang tamu, serta ruang-ruang lain agar konsep hidup bersih itu tampak, nyata, dan bukan sekadar slogan saja.
Tentu, saat pandemi Covid-19 ini adalah waktu yang tepat untuk membagi kerja kepada anggota keluarga agar bisa berpartisipasi dalam hal pendidikan tolong menolong kepada sesama, sekaligus sebagai upaya menanamkan karakter sejak dini dan terdekat kepada keluarga kita.
Sebagai penutup, upaya menanamkan karakter baik adalah ikhtiar kita untuk membangun karakter para anggota di tingkat keluarga.
Catatan: Usman Roin
Semarang, 26 Ramadan 1441 H
Posting Komentar untuk "Tolong Menolong di Keluarga"