Esai: Telaah Mudah dari Saya untuk Anda
![]() |
Esai (ilus.usman) |
usmanroin.com-Mengenal genre tulisan esai secara mudah, aplikatif, sungguh banyak diharapkan oleh siapa saja. Saya sebagai pemateri, dan panjenengan sebagai peserta.
Mengapa kemudian saya menyajikan materi esai berwujud esai? Agar penjenengan mudah memahami. Lalu bisa menulis. Meski agar saya paham, saya perlu menelaah one by one atau “satu persatu” sumber yang bicara dan mengulas perihal esai. Ya dari buku lah, website lah, semua saya telaah agar panjenengan memahami apa itu karya esai.
Bicara esai, bila mengambil pengertian dari Webster Dictionary (dalam Komaidi, 2011:105 ) adalah tulisan tentang sesuatu. Kenapa saya mengambil pengertian yang simpel? Ini agar tidak membingungkan.
Artinya, bilamana panjenengan menulis atau mengarang tentang suatu topik dengan mengambil sudut pandang panjenengan sendiri, maka hasil tulisan yang rampung itu sudah dikata sebagai esai.
Bisa pula diartikan begini, bilamana panjenengan mengurai gagasan, pandangan atau pengalaman tentang sesuatu secara santai dan menarik itu juga bisa dikata sebagai esai.
Coba bila kemudian saya kutipkan pengertian esai dari Oxford Dictionari yang menyebut esai “Karangan dengan panjang bebas mengenai sesuatu sisi permasalahan yang pada awalnya ditunjukkan oleh karangan-karangan pendek, namun kini digunakan pula untuk menamai karangan yang cukup rumit walaupun masih dalam rentang yang terbatas”.
Atau coba saya kutipkan lagi pengertian esai dari Ensiklopedia Indonesia dengan “Jenis tulisan prosa yang menguraikan masalah dalam bidang kesusasteraan, kesenian, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan filsafat; berdasarkan pengamatan, pengupasan, penafsiran fakta yang nyata atau tanggung jawab yang berlaku dengan mengemukakan gagasan dan wawasan pengarang sendiri”.
Dari dua kutipan (dalam Komaidi, 2011:106) yang saya sampaikan di atas coba baca, tambah pusingkan! Karenanya, mengapa saya mengambil makna yang mudah dipahami. Tidak kemudian menjadikan panjenengan melihat pengertian jenis tulisan esai saja sulit mencerna, yang berakibat pada bayangan sesulit juga dalam menuliskannya.
Ciri Esai
Berdasar ulasan sederhana di atas, tulisan esai itu lebih subjektif. Sehingga dalam kepenulisannya lebih fokus mengedepankan pandangan dan pemikiran pribadi saya dan panjenengan sebagai penulis.
Bahkan untuk meyakinkan saya, bila yang saya buat ini adalah esai, saya coba bertanya kepada jurnalis senior jurnaba.co, bila ciri tambahan yang menunjukkan tulisan esai adalah menggunakan preposisi orang pertama, sudut pandang personal, dan memiliki ide yang ingin disampaikan.
Jika demikian, karya esai itu seperti usaha untuk mengumpulkan potongan-potongan ilmu (pengetahuan) yang didapatkan penulisnya –selama belajar, menjadi suatu bentuk yang utuh.
Manakala panjenengan ingin mengungkapkan pandangan pribadi, atau pula ingin membagikan pengalaman pribadi, serta ingin menyajikan pemikiran pribadi mengenai suatu hal, itu berarti panjenengan lebih tepat menulis karya tulis esai.
Bentuk
Kala panjenengan ingin menulis esai, banyak bentuk yang bisa dipilih. Saya coba sajikan tiga bentuk yang bisa dipilih.
Pertama, naratif. Jenis esai ini lebih fokus ke cerita. Artinya dalam mengurai topik persoalan, panjenengan sembari menginsertkan pengalaman-pengalaman sebagai bukti. Agar lebih gamblang, boleh baca sekilah tulisan saya berjudul: Mae, Izinkan Nasehat-nasehatmu Ku Jadikan Pedoman di Hari Ibu.
Kedua, bentuk deskriptif. Jika panjenengan memilih bentuk ini, maka panjenengan secara mudah bisa memberi gambaran detail terhadap suatu topik yang ingin ditulis. Coba panjenengan baca tulisan saya berjudul: Secuil Pesan Mengisi Kemerdekaan.
Ketiga, bentuk argumentatif. Artinya, tulisan saya dan panjenengan menyajikan pembelaan suatu ide atau pendapat. Sebagai contoh panjenengan baca tulisan saya berjudul: Warkop, Manifesto Ruang Produktif Bersosialisasi; atau Mengapa Menulis Catatan Harian itu Penting?.
Anatomi Esai
Setelah bentuk kepenulisan esai panjenengan ketahui, tahap berikutnya adalah panjenengan perlu mengerti bila esai juga memiliki anatomi (bentuk/struktur) kepenulisan. Hasil riset yang saya lakukan mulai dari pukul 02.00-04.00 Wib dini hari, anatomi tulisan esai memiliki tiga bagian; pembukaan, isi, dan diakhiri dengan kesimpulan.
Pada tahap pembukaan membuat esai, pastikan panjenengan menampilkan satu hingga dua paragraf, menariknya topik ini untuk diulas. Bisa pula dalam pembukaan, yang dalam bahasa jurnalistik dinamakan lead (kepala tulisan), panjenengan bisa menggambarkan kebaruan terhadap topik yang ditulis.
Setelah pendahuluan –satu hingga dua paragraf selesai, anatomi berikutnya adalah isi. Dari literatur yang saya dapatkan sebagai contoh disdik.purwakartakab.go.id, gramedia.com, isi dalam esai berarti mengembangkan paragraf utama salah satunya panjenengan bisa menambahkan beberapa kalimat pendukung.
Sebagai contoh, bisa dengan memberikan contoh, mengurai kejadian atau peristiwa, menambahkan anekdot, menguraikan istilah-istilah tertentu yang penting untuk diketahui, menganalisis penyebab atau asal-usul, menambahkan beberapa akibat, mendeskripsikan fisik atau watak orang, barang, tempat, atau ucapan yang dibicarakan, hingga mengkombinasikan beberapa teknik di atas.
Singkatnya kata Gumilang (dalam gramedia.com), di anatomi isi –yang dalam bahasa lain ada menyebut dengan inti, panjenengan bisa menuliskan sebanyak mungkin pengetahuan dan informasi yang dimiliki terhadap topik yang sedang panjenengan bahas.
Adapun anatomi yang terakhir pada tulisan esai adalah kesimpulan. Pada kesimpulan ini, panjenengan bisa menulis kembali ringkasan pembahasan, atau memberi penguatan tentang topik yang sedang panjenengan ulas dibagian pembuka maupun inti.
Karenanya pada penulisan esai, dari literatur yang saya dapatkan pula, penulis esai kerap menggunakan kata transisi sebagai contoh “singkatnya”, “akhirnya”, dan sebagainya dalam bagian ini. Perihal mengapa panjenengan perlu mangasih kesimpulan? Itu agar pembaca tahu bahwa mereka sudah berada diakhir esai.
Langkah Menulis
Pasca anatomi tulisan esai panjenengan ketahui, langkah menulis esai juga tidak kalah penting. Lalu, apa saja langkah yang kudu disiapkan dalam menulis esai:
Memilih topik. Perihal topik, ini tentu hal pertama yang perlu panjenengan putuskan. Mau menulis tentang apa? Itu harus panjenengan jawab. Tips mudah yang saya dapatkan dari mini riset via internet pada Senin-Selasa (23-24/12/24), adalah panjenengan bisa memilih topik yang spesifik, atau dekat dengan kehidupan sehari-hari, hingga punya kesesuai dengan pengalamanmu sendiri agar terlihat menarik.
Ketika topik perihal apa sudah panjenengan dapatkan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan bahan tulisan. Ingat, bahan harus relevan, faktual guna mendukung argumentasi terhadap topik esai yang sedang panjenengan tulis.
Berikutnya, setelah bahan yang relevan dan faktual terkumpul, adalah menuliskan esai. Bagi yang sudah memiliki gambaran jelas perihal topik, esai yang akan ditulis dimulai dari pendahuluan, isi dan diakhiri kesimpulan.
Adapun yang belum memiliki gambaran topik, penulisan esai bisa dimulai dari isi terlebih dahulu. Bila isi selesai, baru pendahuluan dan kesimpulan disempurnakan, hingga kemudian melengkapi kepenulisan esai meliputi judul, penulis, dan identitas penulis. Syukur, foto close up disiapkan lebih baik.
Langkah terakhir dalam penulisan esai adalah editing. Yakni, membaca ulang hasil karya tulis esai untuk mengganti huruf bilamana ada yang typo di kata, hingga mengganti kata dengan diksi yang lebih pas atau sesuai.
Singkatnya, menulis esai akan mudah bilamana materi yang disampikan dikemas menjadi sampel esai pula. Sehingga panjenengan tidak perlu bingung, apalagi gagal paham untuk menyelesaikan karya tulis esai. Dengan membaca apa yang saya sampaikan ini, iya ini, bukti nyata apa yang dimaksud esai telah tercontohkan nyata, konkrit, dan ini lho karya esai.
So, mudahkan panjenengan memahami karya esai yang telah bermetamorfosa menjadi esai sesungguhnya! Karena apa yang telah panjenengan baca, adalah contoh esai yang panjenengan perlu praktikkan di sesi berikutnya. Selamat mencoba.
* Materi Disampaikan pada Workshop Penulisan KTI & Mendeley yang diselenggarakan oleh Himaprodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri, Selasa (24/12/24).
** Usman Roin adalah Esais, dan Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri.
Sangat Mudah Difahami
BalasHapusterima kasih., semoga bermanfaat
Hapus