Hakikat dan Bahasa Jurnalistik
Usman Roin (ilus.krisna) |
usmanroin.com-Bicara hakikat jurnalistik, kita membicarakannya dari tiga fungsi keberadaannya. Yakni, jurnalistik sebagai ilmu, keterampilan, dan profesi.
Pertama, sebagai ilmu. Jurnalistik menjadi keilmuan yang secara khusus memfokuskan kajiannya dibidang pembuatan dan penyebarluasan informasi –peristiwa, opini, pemikiran, dan ide, melalui media massa.
Jika demikian, jurnalistik menjadi ilmu, ia menjadi ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta dinamika masyarakat itu sendiri.
Kedua, menjadi keterampilan. Jurnalistik merupakan suatu kepandaian praktis mengumpulkan, mengedit pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan-terbitan berkala lain.
Oleh karena bersifat ketrampilan praktis, jurnalistik merupakan seni yang tidak hanya mengharuskan pengetahuan –dengan cukup untuk memahaminya, tetapi juga harus dilatih dan digeluti layaknya para jurnalis.
Ketiga, sebagai profesi. Artinya perusahaan media menjanjikan lapangan pekerjaan dan pilihan profesi. Wartawan –jurnalis, reporter, dan penyiar, adalah profesi dalam bidang jurnalistik yang digeluti. Kerja di perusahaan media, dapat diandalkan untuk hidup.
Bahasa Jurnalistik
Menurut Asti Musman dan Nadi Mulyadi (2021:211), bahasa jurnalistik adalah bentuk komunikasi massa yang dimuat dalam surat kabar –dalam hal ini cetak harian dan mingguan-bulanan sebagaimana majalah, serta online. Karenanya, bahasa jurnalistik dibuat berfungsi agar mudah-jelas dibaca kepada tingkatan ukuran intelektual yang minim.
Oleh karena sifat keserdahanaan, jelas, dan langsung dalam suatu tulisan berita, Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat (2012:164) menyebutnya sebagai karakteristik bahasa jurnalistik yang ringkas, mudah dipahami, dan langsung menerangkan apa yang dimaksud.
Ciri Bahasa Jurnalistik
Sumadiria dalam Asti Musman dan Nadi Mulyadi (2021:213-223) menjelaskan 17 ciri khusus bahasa jurnalistik yang harus dipahami, antara lain.
Pertama, sederhana. Makna dari sederhana, memilih dan mengutamakan kata, kalimat, yang familiar atau banyak diketahui khayalak umum. Itu karena, pembaca media –cetak maupun online, heterogen dari sisi intelektualitas maupun karakteristik demografis dan psikografis.
Sehingga pemilihan kata yang sulit hanya berimplikasi dipahami oleh segelintir orang, yang tabu penggunaannya dalam bahasa jurnalistik.
Kedua, singkat. Artinya, pemaparannya langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele, berputar-putar serta tidak memboroskan waktu pembaca membaca. Terlebih, ruang –kaplingan kolom, yang disediakan media cetak –surat kabar, tabloid dan majalah terbatas.
Ketiga, padat. Pada sendiri memiliki arti, sarat informasi. Artinya, setiap kalimat dan paragraf yang ditulis mendahulukan dan memuat banyak informasi penting serta menarik untuk pembaca.
Keempat, lugas. Artinya, tegas. Tidak ambigu –bermakna ganda hingga tidak jelas. Dengan demikian, arti tegas dalam bahasa jurnalistik menekankan pada satu arti, dan menghindari kemungkinan adanya penafsiran lain terhadap arti dan makna kata.
Kelima, jelas. Jelas yang dimaksud tidak kabur dan baur. Artinya, jelas secara susunan kata, kalimat, sesuai kaidah SPOK serta sasaran hingga maksudnya.
Keenam, jernih. Berarti bening, transparan, jujur, tulus. Artinya berdasar analisis pendekatan wacana, kalimat yang disampaikan tidak memiliki agenda terselubung, tersembunyi atas pemuatan suatu berita dan laporan. Kecuali, fakta, kebenaran dan segala hal untuk kepentingan publik.
Ketujuh, menarik. Unsur menarik dalam bahasa jurnalistik berarti terbangkitkannya minat dan perhatian pembaca hingga memicu selera baca. Sehingga pijakan prinsipnya, menari, benar, dan baku.
Kedelapan, demokratis. Bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta, atau jenis perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa. Ini artinya dari karakteristik demokratis, bahasa jurnalistik memperlakukan siapa pun secara sama.
Kesembilan, populis. Artinya, penggunaan istilah, kata, atau kalimat apapun harus akrab di telinga, mata dan benak pikiran pembaca, pendengar, hingga pemirsa. Dengan demikian, bahasa jurnalistik merakyat –diterima dan diakrabi oleh semua lapisan masyarakat.
Kesepuluh, logis. Apapun yang disampaikan berupa kata, istilah, kalimat hingga paragraf harus bisa diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat.
Kesebelas, gramatikal. Pemilihan kata, istilah, atau kalimat apapun dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Artinya, bahasa resmi sesuai dengan tata bahasa serta pedoman ejaan yang disempurkan serta pembentukan istilah yang menyertainya.
Keduabelas, menghindari kata tutur. Penggunaan bahasa jurnalistik menghindari penggunaan kata yang bisa digunakan dalam percatakan sehari-hari secara informal.
Ketigabelas, menghindari kata asing. Bahasa jurnalistik menghindari kata asing yang selain tidak informatif-komunikatif juga membingungkan.
Keempatbelas, memilih kata (diksi) yang tepat. Artinya, kata yang dipilih dalam bahasa jurnalistik harus tepat dan akurat sesuai tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Kelimabelas, mengutamakan kalimat aktif. Kalimat aktif yang dimaksud adalah yang hidup, aktif, dan memperjelas pemahaman.
Keenambelas, menghindari istilah teknis. Istilah teknis yang dimaksud adalah istilah yang tidak bisa dipahami oleh pembaca dalam pemuatan berita, laporan hingga tulisan pers. Sehingga, istilah teknis tersebut harus diganti dengan istilah yang bisa dipahami masyarakat umum.
Ketujuhbelas, tunduk kepada kaidah etika. Dalam hal ketundukan kepada kaidah etika yang dimaksud, pers wajib menggunakan serta tunduk kepada kaidah serta etika bahasa baku. Sehingga dalam menulis, kata-kata yang tidak sopan, vulgar, hujatan dan makian dijauhi dan dihindari.
* Usman Roin, Penulis adalah Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri.
Sangat bermanfaat
BalasHapusAdinda Aprilia Putri
Hapussemoga dapat menambah wawasan yang lebih luas dan sangat bermanfaat bagi pembacanya serta menginspirasi untuk menjadi seorang jurnalistik.
Moh Ali Subhan (210j101328)
HapusDari apa yang telah di sampaikan dari tulisan di atas terkait hakikat dan bahasa jurnalistik berhasil memantik kita bahwasanya, dengan memahaminya kita berpotensi memiliki karakter yang jdaj
Moh. Ali Subhan
HapusDari yang telah tertuang dalam tulisan diatas dengan judul Hakikat dan Bahsa jurnalistik berhasil memberikan stimulus kepada kita bahwasanya dengan menerapkan dan membiasakan hal-hal diatas kita mampu mengkomparasikan keilmuan yang telah kita fahami dan bisa kita getok tularkan pada semua kalangan dan pelbagai halayak, namun tentunya perlu adanya kebiasaan dan mentoring supaya pribadi kita senantiasa terbentuk dan siap untuk melebarkan sayap daya guna kita sebagai manusia yang fastabikul khoirot.
Sangat menginspirasi
BalasHapusNama : Diah Rahayu Isnaini
BalasHapusMenurut pendapat saya, semoga menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi pembacanya serta terinspirasi untuk menjadi jurnalistik.
Nama : Zahrotul Aqiyyah
BalasHapusYang saya pahami dari materi di atas bahwasanya jurnalistik memiliki 3 fungsi keberadaan yaitu sebagai ilmu, ketrampilan dan profesi.
Sedangkan Bahasa jurnalistik digunakan untuk menyusun dan menyajikan berita, laporan peristiwa, atau pernyataan yang benar, aktual, penting, dan menarik. Tujuannya agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya. Dan Seorang jurnalis juga harus tunduk pada kaidah bahasa jurnalistik karena agar memudahkan pemahaman maksud dari informasi yang disampaikan.
Nikmatul Magfiroh
BalasHapusPostingan ini sangat menarik karena memberikan wawasan kepada kita tentang apa itu hakikat jurnalistik dan ada 17 ciri bahasa jurnalistik menurut Sumadiria.
Lilik Nur Rohmah
BalasHapusPostingan ini sangat menarik karena memberikan wawasan kepada kita tentang apa itu hakikat jurnalistik dan ada 17 ciri bahasa jurnalistik menurut Sumadiria.
lilik nur rohmah
BalasHapuspostingan ini sangat memberikan manfaat menambah wawasan dan dengan membaca postingan ini kami semua dapat menambah pengetahuan
Nama : Sevia Nur Sabela
BalasHapusMenurut pendapat saya, sangat membantu kita untuk memahami apa itu jurnalistik dan sangat menginspirasi, menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi pembacanya serta terinspirasi untuk menjadi jurnalistik.
nama : FIRDA ANISA
BalasHapusNICEEEEE
semoga dapat menambah wawasan kita semua
Nama:Dila maulidana
BalasHapusNim: 210101002
menurut saya dari penjelasan diatas sangat bermanfaat dan saya bisa menarik kesimpulan bahwa jurnalistik tidak hanya sebagai ilmu dan ketrampilan saja, tetapi juga bisa untuk profesi/pekerjaan.
Nama : Nadia Zahrotus Sa Adah
BalasHapusSangat bermanfaat dan sangat penting untuk pemahaman dasar tentang prinsip jurnalistik, terutama bagi mereka yang ingin terjun dalam dunia media dan komunikasi.
sangat bermanfaat membantu untuk memahami jurnalistik dan sangat menginspirasi, tentunya menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembacanya serta menginspirasi untuk menjadi jurnalistik.
BalasHapusMenurut pendapat saya postingan ini sangat bermanfaat karena menunjukkan pembahasan tentang jurnalistik dari berbagai sudut yaitu ilmu, keterampilan, dan profesi. Hal ini sangat penting karena menekankan bahwasanya jurnalistik bukan hanya soal menyampaikan berita, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam sebagai ilmu yang berkembang, keterampilan yang perlu dilatih, dan profesi yang menjanjikan. Jurnalistik juga memberi gambaran lengkap dan mengundang pembaca untuk memahami nilai praktis jurnalistik di era informasi saat ini.
BalasHapusMenurut saya postingan ini sangat bermanfaat karena kita mengetahui cara-cara dalam menyampaikan sebuah berita yang akurat,relevan, dan mudah diterima dikalangan masyarakat
BalasHapusNama : Muhammad Nur Zaeni
BalasHapusKelas : 7A
Nim. : 210101022
Bagi pembaca sangatlah bermanfaat karena apa kita bisa mengetahui dan memahami cara-cara dalam menyampaikan sebuah kabar berita yang mudah diterima di terima dikalangan masyarakat semua.
Jurnalistik suatu pekerjaan yang memuat informasi-informasi aktual dan setiap orang harus tau fakta yang sebenarnya terjadi
BalasHapusSabtu, November 07, 2024
BalasHapusNama: Ade Gita Fitriani
NIM: 210101037
Menurut saya Jurnalistik itu bidang yang sangat penting dalam masyarakat karena memiliki peran utama untuk menyediakan informasi yang akurat, independen, dan relevan untuk publik. Fungsinya untuk menyajikan fakta yang dapat membantu masyarakat memahami isu-isu terkini, membuat keputusan yang berinformasi, serta memegang kekuasaan dan kebijakan publik bertanggung jawab.
Dari postingan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi saya pribadi, karena dari sini saya paham bahwa menjadi seorang Jurnalistik memiliki beberapa tugas daintaranya yaitu: berperan sebagai pengawas sosial, membantu membentuk opini publik dan mendorong transparansi. Jurnalistik juga memiliki Prinsip dasar seperti kebenaran, etika, dan integritas sangat penting agar kepercayaan masyarakat terhadap media tetap terjaga. Oleh karen itu apabila menjadi Jurnalis, kita dituntut untuk menyajikan berita yang berimbang dan adil, serta memverifikasi informasi sebelum dipublikasikan.
BalasHapusHidayatun Nisak
BalasHapusDari materi tersebut, saya menjadi tau bahwasanya bahasa jurnalistik sangat sesuai dengan kebutuhan pembacanya, memikirkan secara mendalam bagaimana agar pembaca menjadi tertarik dan nyaman untuk membaca berita, terimakasih bapak atas ilmunya