Metodologi Pengembangan Masyarakat: Pengertian dan Tujuan
Usman Roin (ilus.krisna) |
usmanroin.com-Untuk memahami apa itu metodologi pengembangan masyarakat (MPM), bisa kita perinci maknanya secara bahasa (etimologi), yakni kata “metodologi”, “pengembangan” dan “masyarakat”.
Secara bahasa kata “metodologi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, diartikan sebagai ilmu tentang metode, uraian tentang metode.
Sedangkan metode sendiri, berarti cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan apa yang dikehendaki; atau cara kerja sistematis –teratur, guna memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Kemudian perihal kata “pengembangan”, KBBI daring mengartikan sebagai proses, cara, perbuatan mengembangkan. Adapun kata “masyarakat” sendiri, diartikan KBBI daring sebagai sejumlah manusia –dalam arti seluas-luasnya, dan terikat oleh sesuatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
Berdasarkan pemaknaan di atas, dapat diambil makna bahwa metodologi pengembangan masyarakat secara bahasa adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari bagaimana proses melakukan pengembangkan terhadap sebuah masyarakat.
Arti Istilah
Bila di atas telah disinggung – perihal bahasa, kini secara istilah pengembangan masyarakat bisa diambil dari beberapa tokoh, diantaranya:
Mc Clusky –dalam Muslim (2009:2), mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai proses masyarakat untuk secara kolektif (bersama-sama) mengidentifikasi –masalah dan kebutuhannya, untuk kemudian dicari pemecahannya dengan upaya memberdayakan sumberdaya –manusia dan alam yang ada, berwujud rancangan program guna meningkatkan taraf hidup.
Wuradi –dalam Muslim (2009:3), mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai upaya penyadaran masyarakat secara transformatif, partisipatif, dan berkesinambunga, melalui upaya meningkatkan keterampilan diri untuk menangani problem dasar mereka, guna mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bila pengembangan masyarakat adalah upaya memberi bantuan kepada masyarakat agar pembangunan –berkesinambungan, bisa dilakukan atas prakarsa sendiri melalui proses identifikasi kebutuhan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan.
Bila kemudian dihubungkan dengan kata “metodologi” artinya, menjadi keilmuan khusus yang berusaha mempelajari cara-cara memberi bantukan pembangunan kepada masyarakat agar mandiri mengusahakan kesejahteraannya.
Tujuan
MPM sendiri memiliki tujuan antara lain:
Pertama, pemberdayaan. Yakni, upaya penguatan kemampuan (skill), potensi, dan sumber daya diri agar semakin meningkat kualitas, harkat, dan martabat hidupnya.
Tujuan yang diharapkan adalah masyarakat lebih cerdas akan hak-hak serta tanggung jawabnya sendiri, dan sanggup membela dirinya –menentang ketidakadilan, yang terjadi kepadanya.
Kedua, pendampingan. Yakni, proses memberi bantuan kepada masyarakat agar mau belajar mengidentifikasi kelemahan yang dimiliki, untuk kemudian bisa secara mandiri mengatasi menjadi lebih sejahtera.
Pada tujuan ini, pembangunan yang dilakukan menempatkan masyarakat sebagai pelaku (subjek) –bukan objek, agar mau mandiri. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt surah Ar-Ra’d:11, “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, apabila kaum itu sendiri tidak mau mengubah nasibnya.
Ketiga, terciptanya norma. Dalam ajaran –Islam, hadirnya pengembangan masyarakat tidak sekadar terwujudkan kemajuan-kesejahteraan. Akan tetapi, juga untuk membangun kehidupan yang normatif.
Artinya, kesejahteraan hidup masyarakat –yang dilihat dari sisi material, tidak boleh terpisahkan dengan kesadaran dan perilaku berbuat baik. Agar kemajuan-kesejahteraan yang terlihat bisa memberi barokah dan maslahah kepada sesama.
* Usman Roin, Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri.
Posting Komentar untuk "Metodologi Pengembangan Masyarakat: Pengertian dan Tujuan"